Apakah Anda Pemarah (Emosional), Atasi Dengan 8 Cara Ini
Seorang yang pemarah seringkali tidak sanggup mengontrol emosinya, sehingga dikala mereka tersakiti atau tersinggung mereka akan gampang sekali untuk meluapkan amarahnya baik dengan mengumpat, mencaci, kontak fisik, membanting sesuatu dan lain lain. Sedang berdasarkan dunia psikologi dan medis murka (kemarahn) ialah suatu emosi yang secara fisik menjadikan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin.
Rasa murka menjadi suatu perasaan yang lebih banyak didominasi secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang menciptakan pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara pribadi bahaya dari pihak luar. Ekspresi luar dari kemarahan sanggup ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang kala tindakan aksi publik.
Seoarang yang pemarah tidak hanya berdampak pada kondisi emosional yang tidak stabil namun juga sanggup menimbulkan gangguan kondisi kesehatan, khusunya kesehatan mental. Tidak hanya itu saja dikala seseorang murka maka apapun yang dilakukan biasanya akan merugikan diri sendiri, orang lain dan karenanya setiap keputusan yang dibentuk tidak dalam keadaan pikiran jernih. Seorang yang pemarah biasanya juga akan kuat terhadap korelasi sosialnya dengan orang lain, apakah anda mau memiliki sobat yang suka murka marah, gak kan?
Nah untuk itulah perlu dilakukan penanganan bagi anda yang pemarah (tingkat emosional yang tidak stabil), nah berikut ialah beberapa tips mengatasi amarah menyerupai dikutip dari Psychology Today:
Sebelum kau murka Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Sebelum anda terbakar amarah sebaiknya tanyakan pada diri anda terlebih dahulu, bagaimana yang anda rasakan dikala anda kena murka oleh orang lain? Bahkan tidak akan mengenakkan dikala orang lain memarahi anda tanpa alasannya ialah yang jelas, bahkan dikala anda menyadari berbuat salah kemudian dimarahi... tetap saja dimarahi itu tetap tidak mengenakkan. Maka sebelum anda mulai emosi dan murka marah rasakan kalau posisi orang anda marahi itu diposisi anda.
Sebelum amarah memuncak pergilah cari daerah yang nyaman
Ketika anda sedang murka dan ingin mengatasi rasa murka tersebut maka alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Carilah daerah yang nyaman dan damai menyerupai kamar tidur, taman, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin daerah yang cocok bagi anda untuk menyingkirkan kemarahan anda.
Carilah Kesibukan / hobi untuk mengalihkan perhatian
Ketika murka bawaannya pengin mengumpat, membanting sesuatu, teriak nah untuk mengalihkan hal hal menyerupai itu mungkin dengan mencari kesibukan atau melaksanakan hobi kemarahan ana akan sedikit teralihkan. Mendengarkan musik, bermain game, bermain alat musik lainnya, membaca buku, chating, nonton film, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan ndeso menyerupai merokok, menggunakan narkoba, meminum minuman keras dan lain sebagainya hal itu justru akan menciptakan kemarahan anda akan lebih memuncak.
Berbagi dongeng dengan orang terdekat
Rasa murka mungkin muncul dikala apa yang anda rasakan hanya dipendam sendiri, untuk itu berbagilah dongeng dengan orang paling terdekat anda. Saran, masukan atau dukungan mereka akan menciptakan anda lebih lega, bahkan hanya dengan mendengarkan keluhan anda itu cukup menciptakan anda mencicipi lebih lega. Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin sanggup sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak sempurna lantaran hal itu justru sanggup memicu murka anda lebih memuncak.
Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar dilema yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi dilema tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menuntaskan setiap dilema yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
Abaikan Dan lupakan
Ketika rasa murka menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa ndeso dengan kemarahan anda. Ubah rasa murka menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok sanggup marah, nggak penting banget sich...
Berpikir Sebelum Bertindak atau berbicara
Sebelum murka kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan dilema tersebut anda layak murka pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang lantaran diliatin sama orang lain jadi murka dan pribadi menegur dengan berangasan mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan dilema yang besar jangan disepelekan.
Kendalikan Emosi Dan ingat resikonya
Orang yang gampang murka dan cukup menciptakan orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak gampang marah. Santai saja dan dingin terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda ialah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali ialah musuh besar anda dan kalau perlu mintalah dukungan orang lain untuk mengatasinya.
Rasa murka menjadi suatu perasaan yang lebih banyak didominasi secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang menciptakan pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara pribadi bahaya dari pihak luar. Ekspresi luar dari kemarahan sanggup ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang kala tindakan aksi publik.
Seoarang yang pemarah tidak hanya berdampak pada kondisi emosional yang tidak stabil namun juga sanggup menimbulkan gangguan kondisi kesehatan, khusunya kesehatan mental. Tidak hanya itu saja dikala seseorang murka maka apapun yang dilakukan biasanya akan merugikan diri sendiri, orang lain dan karenanya setiap keputusan yang dibentuk tidak dalam keadaan pikiran jernih. Seorang yang pemarah biasanya juga akan kuat terhadap korelasi sosialnya dengan orang lain, apakah anda mau memiliki sobat yang suka murka marah, gak kan?
Nah untuk itulah perlu dilakukan penanganan bagi anda yang pemarah (tingkat emosional yang tidak stabil), nah berikut ialah beberapa tips mengatasi amarah menyerupai dikutip dari Psychology Today:
Sebelum kau murka Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Sebelum anda terbakar amarah sebaiknya tanyakan pada diri anda terlebih dahulu, bagaimana yang anda rasakan dikala anda kena murka oleh orang lain? Bahkan tidak akan mengenakkan dikala orang lain memarahi anda tanpa alasannya ialah yang jelas, bahkan dikala anda menyadari berbuat salah kemudian dimarahi... tetap saja dimarahi itu tetap tidak mengenakkan. Maka sebelum anda mulai emosi dan murka marah rasakan kalau posisi orang anda marahi itu diposisi anda.
Sebelum amarah memuncak pergilah cari daerah yang nyaman
Ketika anda sedang murka dan ingin mengatasi rasa murka tersebut maka alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Carilah daerah yang nyaman dan damai menyerupai kamar tidur, taman, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin daerah yang cocok bagi anda untuk menyingkirkan kemarahan anda.
Carilah Kesibukan / hobi untuk mengalihkan perhatian
Ketika murka bawaannya pengin mengumpat, membanting sesuatu, teriak nah untuk mengalihkan hal hal menyerupai itu mungkin dengan mencari kesibukan atau melaksanakan hobi kemarahan ana akan sedikit teralihkan. Mendengarkan musik, bermain game, bermain alat musik lainnya, membaca buku, chating, nonton film, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan ndeso menyerupai merokok, menggunakan narkoba, meminum minuman keras dan lain sebagainya hal itu justru akan menciptakan kemarahan anda akan lebih memuncak.
Berbagi dongeng dengan orang terdekat
Rasa murka mungkin muncul dikala apa yang anda rasakan hanya dipendam sendiri, untuk itu berbagilah dongeng dengan orang paling terdekat anda. Saran, masukan atau dukungan mereka akan menciptakan anda lebih lega, bahkan hanya dengan mendengarkan keluhan anda itu cukup menciptakan anda mencicipi lebih lega. Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin sanggup sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak sempurna lantaran hal itu justru sanggup memicu murka anda lebih memuncak.
Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar dilema yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi dilema tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menuntaskan setiap dilema yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
Abaikan Dan lupakan
Ketika rasa murka menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa ndeso dengan kemarahan anda. Ubah rasa murka menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok sanggup marah, nggak penting banget sich...
Berpikir Sebelum Bertindak atau berbicara
Sebelum murka kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan dilema tersebut anda layak murka pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang lantaran diliatin sama orang lain jadi murka dan pribadi menegur dengan berangasan mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan dilema yang besar jangan disepelekan.
Kendalikan Emosi Dan ingat resikonya
Orang yang gampang murka dan cukup menciptakan orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak gampang marah. Santai saja dan dingin terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda ialah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali ialah musuh besar anda dan kalau perlu mintalah dukungan orang lain untuk mengatasinya.
0 Response to "Apakah Anda Pemarah (Emosional), Atasi Dengan 8 Cara Ini"
Post a Comment